Dev & Deploy Openshift With EFK(Elasticsearch, Fluentd and Kibana)


Pendahuluan

   Assalmualaikum Warrohmatullahiwabarokatuh


Bagi yang sebelumnya telah berselancar di Kubernetes atau penyedia PAAS (Platform As A Service)
tentu membutuhkan sebuah MicroService yang autoscaling, cross platform atau fasilitas fasilitas yang lain. Maka dari itu RedHat Company merespon hal ini dengan melaunching Openshift.

Di Indonesia sendiri Openshift berkembang pesat, terutama di kalangan StartUp. Maka pada postingan kali ini kita akan membahas sekaligus nge Lab tentang Openshift.


Basic Concept 

What is Openshift Orign ?

Pada pembahasan ini kita akan menggunakan OpenShift Origin yang merupakan versi Komunitas yang bersifat Open Source dari Openshift.
Dan OpenShift sendiri ialah  Distribusi dari Kubernetes yang di Optimasi sebagai Continius Application Developmnent  dan Multi-tenant Development.
Selain itu juga mempermudah Developers serta SystemAdmin dalam Development, Scaling, dan Long term lifecycle maintenence untuk skala besar maupun kecil

Open Source Container Application Platform 

Origin merupakan OpenSource Project dengan perkembangan yang pesat dan di bangun bersama dengan Docker Package dan Kubernetes Cluster Management, Origin juga ditambah dengan fasilitas application lifecycle management dan tool2 DevOps.
Origins menyediakan Container yang bersifat OpenSource secara lengkap.


OpenShift Architecture







Flavors OpenShift

Melalui OpenSHift Origin sebagai versi OpenSource, muncullah produk2 berbasis Enterpriese yang telah teruji. Kan prodek RedHat, dah pasti teruji lah... heheheehe




Slide

 Berikut Slide dari  Mario Mendoza Sánchez – Senior Solution Architect @Red Hat


LAB Start

0. Single Command SSH(root) antar Instance

1. Pertama kita siapkan Flavornya, berikut Spec Instance yang saya gunakan



2. Configure Instance Master maupun Instance Node

3.  Install DNSMasq
F



4. PreFlight Install OpenShift..


4.  Docker Instalation

Mengapa kita perlu menginstall Docker ??
Karena Storage yang kita Mount sebelumnya akan yang akan digunakan untuk BackEnd dari OpenShift menggunkan docker-storage-setup  karena bersifat ephemeral / leluasa remove maupun create

Berikut jika berhasil create VolumeGroup Docker


5. Instalasi Ansible


6. Install OpenShift



Berikut Screen Shoot sebelum memulai Deploy Openshift




7.  Verifikasi Cluster yang telah di Deploy menggunakan Ansible



Berikut jika success Deploy Openshift. Dan lanjut ke Access Dashboard


8. Akses WEB UI

# Mapping ke PC User dan Connectkan dengan SSH-Tunnel serta SOCK

$ sudo vi /etc/hosts
x.x.x.x master.openshift.local







Thanks To :


4. Cak Hanif


Reference :





Komentar

Postingan Populer